Minggu, 16 Maret 2025

Pengendalian OPT

 


Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dilakukan bertujuan untuk mengurangi jumlah populasi OPT yang menyerang tanaman, sehingga tidak menyebabkan gagal panen. Berbagai metode yang digunakan dalam upaya pengendalian OPT adalah sebagai berikut.

  1. Pengendalian secara fisik
  2. Pengendalian secara mekanis
  3. Pengendalian secara kultur teknis
  4. Pengendalian secara biologis
  5. Pengendalian secara kimiawi

1. Pengendalian secara fisik
Pengendalian OPT secara fisik mencakup penerapan metode yang bersifat mekanis atau menggunakan teknologi fisik untuk mengurangi atau mengontrol populasi OPT. Caranya antara lain sebagai berikut.
  • Perlakuan panas
  • Penggunaan lampu perangkap
  • Penggunaan penghalang atau barrier
2. Pengendalian secara mekanis
Pengendalian secara mekanis melibatkan penggunaan peralatan atau alat-alat mekanis untuk menghilangkan atau mengurangi populasi OPT. Cara yang sering dilakukan sebagai berikut.
  • Pengambilan dengan tangan
  • Gropyokan
  • Pemasangan perangkap
  • Pengusiran hama
3. Pengendalian secara kultur teknis
Pengendalian melalui kultur teknis dikenal sebagai metode pengelolaan lingkungan tanaman untuk mencegah serangan OPT. Pendekatan dilaksanakan sebelum OPT menyerang, dengan upaya untuk menghindari dampak pencemaran lingkungan. Beberapa teknik pengendalian kultur teknis adalah sebagai berikut.
  • Sanitasi
  • Pengolahan tanah
  • Pengelolaan air
  • Rotasi tanaman
  • Penanaman serempak
  • Pengaturan jarak tanam
  • Tumpang sari
  • Penanaman tanaman perangkap
  • Menanam varietas unggul
4. Pengendalian secara biologis
Pengendalian OPT secara biologis adalah suatu metode pengendalian yang memanfaatkan organisme hidup atau komponen biologis lainnya untuk mengurangi atau mengendalikan populasi hama dan penyakit tanaman. Metode ini melibatkan penggunaan musuh alami hama atau agen patogen yang menguntungkan bagi tanaman.


5. Pengendalian secara kimiawi
Pengendalian secara kimiawi adalah langkah terakhir dan alternatif apabila pengendalian OPT lain tidak berhasil. Meskipun secara kimiawi efektif dalam membasmi OPT, tetapi penggunaan pestisida untuk mengendalikan OPT seringkali menimbulkan dampak negatif yang berpotensi merugikan kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia. Penggunaan pestisida harus mematuhi tiga prinsip berikut.
  • Penggunaan secara legal, yaitu mematuhi semua peraturan yang berlaku untuk penggunaan pestisida pertanian di Indonesia.
  • Penggunaan dengan cara yang benar, penerapan pestisida sesuai dengan metode aplikasinya. Pestisida yang digunakan harus efektif dalam mengendalikan target OPT.
  • Penggunaan pestisida secara bijaksana.
Pestisida
Insektisida, digunakan untuk mengendalikan hama serangga.
Fungisida, digunakan untuk mengendalikan penyakit jamur pada tanaman.
Herbisida, digunakan untuk membunuh atau mengendalikan gulma.
Akarisida, untuk mengendalikan tungau yang merusak tanaman.
Nematosida, digunakan untuk mengendalikan nematoda parasit pada tanaman.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar